Monas
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh, mendorong Pemerintah Provinsi untuk memperbanyak penyelenggaraan acara bermutu di kawasan Monumen Nasional atau biasa dikenal sebagai Monas. Ia menilai, langkah ini dapat memperkuat daya tarik Jakarta sebagai destinasi wisata unggulan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang saat ini masih harus ditingkatkan
Menurut Nova, kegiatan yang terkurasi dengan baik mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain meningkatkan kunjungan, hal ini juga berdampak langsung pada peningkatan pendapatan daerah dan penciptaan lapangan kerja. Ia menyebut inisiatif ini sejalan dengan visi menjadikan Jakarta sebagai kota global yang kompetitif dan inklusif.
Monas, sebagai ikon ibu kota dan ruang terbuka hijau, dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih dari sekadar lokasi rekreasi. Nova mengusulkan agar kawasan tersebut dimanfaatkan sebagai kebun botani yang berfungsi sebagai pusat konservasi, edukasi flora nusantara, serta tempat riset tanaman langka khas Indonesia.
Tak hanya itu, Ia pun menekankan pentingnya menjadikan Monas sebagai ruang belajar yang menyenangkan dan ramah keluarga, terutama bagi anak-anak. Dengan konsep tersebut maka Monas tidak hanya menjadi ruang terbuka hijau yang memperbaiki kualitas udara, tetapi juga menjelma sebagai pusat edukasi dan budaya yang mendukung penguatan identitas Jakarta sebagai wajah dari Indonesia
Lebih lanjut, Nova mendorong adanya diversifikasi jenis kegiatan di kawasan tersebut, seperti festival budaya, edukasi lingkungan, pertunjukan seni, dan atraksi interaktif berbasis komunitas. Ragam kegiatan ini dinilai mampu menghidupkan kawasan Monas sepanjang tahun dan memperkuat keterlibatan masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Komisi B juga menyoroti wacana malam bebas kendaraan bermotor atau Car Free Night. Nova meminta agar kebijakan tersebut dikaji secara komprehensif agar pelaksanaannya tidak menimbulkan gangguan terhadap aktivitas masyarakat, khususnya sektor ekonomi malam.
Ia menegaskan bahwa setiap kebijakan yang diterapkan harus mempertimbangkan keseimbangan antara kepentingan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dengan sinergi yang tepat, Jakarta diharapkan mampu menjadi kota yang tidak hanya modern, tetapi juga ramah lingkungan, berbudaya, dan berdaya saing tinggi di tingkat global.